TIM DEBAT SMANSA MASUK DELAPAN BESAR LDBI JATIM

Penampilan yang cukup baik ditunjukkan oleh tim debat SMA Negeri 1 Tuban (Smansa) kala bertanding di kompetisi National School Debating Championship (NSDC)  dan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, mereka (Siswa Smansa.red) mewakili nama sekolah sekaligus perwakilan kontingen Kabupaten Tuban. Kompetisi yang digagas oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur berlangsung selama sehari  dan bertempat di SMA Negeri 1 Surabaya (3/8/19).

Dalam lomba debat kali ini, penyelenggara melangsungkan dua cabang lomba debat sekaligus. Smansa mengirimkan dua tim untuk masing-masing cabang lomba. Tim debat NSDC Smansa beranggotakan Ali Akbar Fuadi (XII IPA 6), Dwi Furqoni Irawan (XI IPA 6), dan Nazwa Febry Savira (XI IPA 3) serta dibina oleh Ibu Nunuk Setyowati, S.Pd. Sementara itu, tim debat LDBI Smansa yaitu Rizki Estu Rahmaisyaq (XII IPA 3), Nabila Maharani Naumi (XI IPA 9), dan Mirtha Aini Paradista (XI IPA 9) serta dibina oleh Ibu Novi Mega Yustina, S.Pd. dan Pak Achmad Fakhruddin, S.Pd. Persiapan kedua tim terbilang cukup mepet. Hal ini dikarenakan undangan lomba debat yang baru diterima sekolah, tiga hari sebelum perlombaan.

Format lomba debat menggunakan sistem dua kali tanding pada babak penyisihan. Tim LDBI Smansa berhasil lolos ke babak delapan besar. “Tibalah waktu pengumuman 8 besar, kami sama sekali tidak berharap banyak, bersikap pasrah, dan memohon yang terbaik dari Yang Maha Kuasa. Pengumuman peringkat 1–7 telah diumumkan, kami kira tak ada harapan lagi. Namun, kehendak Tuhan berkata lain, tim kami menempati urutan delapan dan dinyatakan lolos,” tutur Nabila salah satu tim debat LDBI Smansa.

 

Pada babak penyisihan, tim debat Smansa bertemu tim debat SMA Negeri Dawarblandong B Mojokerto dan SMA Negeri 1 Trenggalek. Pada babak berikutnya,  tim LDBI Smansa kembali bertemu dengan SMA Negeri 1 Trenggalek. “Dengan perasaan campur aduk sekaligus tidak percaya, kami merasa bahwa perjuangan ini belum usai. Dengan lawan yang sama dan mosi yang lebih sulit, kami berjuang lebih keras lagi,” tambah Mirta saat diwawancarai.

 

Sayangnya, tim LDBI Smansa harus terhenti langkahnya pada babak delapan besar. Perjuangan yang cukup baik ditunjukkan oleh siswa. “Persiapan matang yang lawan miliki tidak sebanding dengan rentang waktu latihan yang kami lakukan. Setidaknya, banyak pelajaran yang kami dapatkan di sana. Kami bangga sudah berjuang keras, membawa nama baik Kabupaten Tuban dan sekolah kami tercinta, Smansa,” papar Nabila.

 

Sementara itu, pada babak penyisihan, tim NSDC Smansa bertanding melaan SMA Negeri 1 Glagah, Banyuwangi dan SMA Negeri 1 Madiun. Nasib kurang baik dialami oleh tim karena tim NSDC Smansa harus terhenti pada babak penyisihan dan menempati urutan kesembilan. Selisih satu tingkat untuk masuk delapan besar. “Babak Penyisihan membuat kami bersikap tajam dan kritis terhadap argumen lawan. Dengan mosi dan lawan yang semakin sulit pula. Otak kami terasa pening menghadapi misi yang seolah menguntungkan pihak lawan. Harapan kami untuk lolos ke perempat final semakin pupus. Namun, kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mengimbangi kemampuan lawan,” tutup Devi salah satu tim debat NSDC Smansa.

 

Penulis : Achmad Fakhruddin, S.Pd.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

SMANSaTu Juara I dan II di Parade Paskibra

Jum Agu 23 , 2019
Dua regu Paskibraka SMA Negeri 1 Tuban sukses menjadi juara pertama dan kedua Parade Paskibraka kategori SMA sederajat dalam Kirab Kebangsaan 2019 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Tuban, Kamis (29/8). Regu Paskibraka Smansa atau lebih dikenal Pasukan Petugas Khusus (Pasgassus) mendapatka juara 1 klasemen SMA/MA untuk peleton putra (tim A) […]