Swadaya SMANSA, Pesona Indonesia Timur

Karnaval perayaan hari kemerdekaan adalah salah satu event yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Sebabnya, kegiatan karnaval atau pawai budaya akan menampilkan berbagai hiburan yang bertemakan kebudayaan Indonesia. Pawai budaya tahun ini sendiri dilaksanakan pada Rabu, 27 Agustus 2019. Berada di nomor urut ke-3, SMAN 1 TUBAN kali ini membawakan tema budaya dari Papua.

Meskipun budaya Papua sudah kerap dibawakan oleh sekolah lain, tapi kali ini SMAN 1 Tuban mencoba menampilkan sesuatu yang berbeda dan jarang diketahui oleh masyarakat mengenai kebudayaan Papua. “Karena memang Papua ini memiliki ragam pesona yang banyak dan hal itu yang perlu kita komunikasikan kepada masyarakat,” tutur Bu Rina sebagai salah satu penanggung jawab.

Pelaksanaan karnaval melibatkan banyak peran, mulai dari kepala sekolah, guru-guru, karyawan, dan tentunya siswa-siswi. Banyak guru yang langsung ikut terjun membantu dalam menyiapkan karnaval tahun ini. Beberapa anggota ekstrakurikuler tertentu juga ikut andil sebagai pelatih untuk membantu peserta karnaval dalam berlatih menari.

“Banyak kendala yang harus kita hadapi memang untuk menyiapkan karnaval kali ini. Salah satunya adalah masalah waktu yang memang menjadi kendala tiap tahunnya. Kita bisa latihan full team saat semua bapak ibu guru mau kompak untuk menunda formatif atau anak-anak yang terlibat diberi kesempatan untuk menyusul. Lalu anak-anak ini tidak begitu saja latihannya, harus satu atau beberapa kali latihan. Jadi kita harus sabar dan terus berusaha,” tutur Bu Rina siang itu.

Persiapan yang dilakukan regu karnaval sekolah kita tidaklah sia-sia. Terbukti pada hari pelaksanannya, regu karnaval sekolah kita tampil cukup memukau. Dengan semangat mereka menari dan senantiasa menyuguhkan senyum kepada penonton.

“Smansa kali ini tampil dengan adat Papua dan didukung dengan riasan dan properti yang ditunjukkan berhasil membuat saya kagum. Juga mereka menampilkan tari-tarian yang belum pernah saya lihat dari sekolah lain yang pernah menampilkan adat Papua,” tutur salah satu penonton bernama Bu Sri.

Tahun ini sekolah kita menampilkan 7 regu penari. Regu pertama menampilkan tari Yospan dari Papua Barat. Kemudian disusul oleh replika dari rumah adat Papua dengan 2 siswi smansa asli Papua yang berdiri di sisi kanan dan kiri. Selanjutnya, terdapat regu tradisi Ararem yang berasal dari suku Biak, diikuti regu tari Perang, penampilan tradisi Barapen dari suku Dani,  tradisi Nyala Damar, serta regu tari Wutu Kala yang berasal dari suku Moydan. Pada barisan terakhir, SMAN 1 Tuban juga menampilkan salah satu kearifan lokal yang kerap dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Tuban yakni Sedekah Laut dari Desa Karang Sari.

 

Reporter: Vika, Amhara, dan Ama

Editor : Aupi, Faizul, Azzahra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

Dibalik Kisah Rizky Agung Firmansyah, Sang Juara II Kejurnas Asal Smansa

Sen Sep 23 , 2019
Rasa tidak percaya, itu lah yang tergambar dari raut muka Rizky Aung Firmansyah. Pasalnya atlet andalan Jawa Timur ini berhasil meraih juara II final lari 100 meter gawang putra U-18 pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (4/8/2019). Agung, panggilan akrabnya, berhasil finis kedua dengan catatan […]