Dua tahun terakhir SMA Negeri 1 Tuban melaksanakan Penialian Akhir Semester (PAS) menggunakan sistem computer based test (CBT). Namun, ada yang menarik sebelum PAS berlangsung yakni siswa-siswi Smansa melakukan simulasi bertajuk PAS Challenge. Sedianya simulasi dilakukan untuk mengetahui kesiapan baik peralatan komputer maupun kemampuan siswa sebelum pelaksanaan PAS ganjil tahun pelajaran 2019/2020.
Sebelumnya, simulasi PAS sering kali dikerjakan siswa secara singkat tanpa memperhatikan jawaban yang benar pada soal. Hal ini lah yang menjadikan Ketua Pusat Komunikasi dan Pendidikan (Puskomdik), Fathony Irsad, S.Si, S.Pd. menggagas ide diselenggarakannya PAS Challenge.
Ide ini muncul untuk menghargai anak-anak yang benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadapi PAS. “Kami berikan sebagai reward kepada anak-anak yang sudah maksimal menghadapi PAS,” tutur Nunuk Setyowati, S.Pd. Adapun soal yang disimulasikan merupakan soal mata pelajaran (mapel) umum, seperti pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika wajib, sejarah Indonesia, bahasa Inggris, pendidikan dan jasmani, bahasa Jawa, dan pendidikan kewirausahaan. Keseluruhan soal berjumlah 40 dan masing-masing mapel terdiri atas 5 soal.
Soal yang disimulasikan berasal dari bank soal PAS tahun sebelumnya yang telah dihimpun tim Puskomdik. Pemenang PAS Challenge diambil dari nilai terbaik setiap jenjang kelas. Juara PAS Challenge dari kelas XII MIPA 2 atas nama Luksya Hoki Tanzah dengan total nilai 85, kelas XI MIPA 6 atas nama Arif Hidayatullah dengan total nilai 90, dan kelas X atas nama Gracy Presiliasani P sertaAri Triantini dengan total nilai yang sama 75. “Peringkat PAS Challenge diambil dari setiap Angkatan. Jadi per Angkatan satu, tetapi di kelas 10 ada 2 pemenang karena nilainya sama,” tutup ibu yang juga sebagai coordinator help desk saat PAS.
Penulis : AF
Editor: Nunuk Setyowati, S.Pd.